World Online News Reports
SEE OTHER BRANDS

Your top news on global issues

EBC Financial Group Tegaskan Pentingnya Pengelolaan Risiko di Tengah Fluktuasi Harga Emas Oleh Tiga Faktor

Tumpukan batangan emas di atas latar belakang grafik keuangan, melambangkan volatilitas pasar dan perlunya strategi manajemen risiko yang kuat. – EBC

Emas di bawah tekanan — EBC Financial Group menyoroti pentingnya manajemen risiko seiring dengan peningkatan volatilitas yang dipicu oleh kekuatan global.

Ketidakpastian suku bunga, inflasi yang meningkat, dan risiko geopolitik bersatu menguji ketahanan emas.

LONDON, UNITED KINGDOM, September 30, 2025 /EINPresswire.com/ -- Harga emas masih berada di dekat rekor tertingginya seiring para investor menimbang ketidakpastian arah kebijakan moneter, risiko inflasi yang terus membayangi, dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Pada Rabu, harga emas spot naik 0,4% ke posisi US$3.778,78 per ons, hanya sedikit di bawah rekor tertinggi US$3.790,82. Namun, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember yang paling aktif justru ditutup melemah 1,2% di US$3.768,10. Penurunan itu menandakan adanya aksi ambil untung dan pandangan bahwa reli harga emas bisa mulai melambat, meski level harga spot masih bertahan sangat dekat dengan rekor tertinggi.

Stimulus Kebijakan Moneter Menjadi Pemicu Reli Emas

The Federal Reserve masih menjadi penentu utama arah pergerakan harga emas. Pekan ini, Ketua Jerome Powell menekankan sikap hati-hati terhadap langkah pelonggaran moneter lebih lanjut, dengan menimbang melemahnya kondisi pasar tenaga kerja sekaligus tekanan inflasi yang masih persisten. Berdasarkan data CME FedWatch, pelaku pasar tetap memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada tahun ini — satu pada Oktober dengan probabilitas 94% dan satu lagi pada Desember dengan peluang sekitar 77%.

“Emas mendapat dorongan ketika biaya pendanaan di AS turun, tetapi ketidakpastian soal seberapa cepat The Fed akan bertindak justru menambah gejolak,” ujar David Barrett, CEO EBC Financial Group (UK) Ltd. “Suku bunga yang lebih rendah membuat peluang keuntungan dari aset lain berkurang, sehingga emas menjadi pilihan lebih menarik di tengah periode pelonggaran moneter. Namun, investor perlu waspada karena harga bisa bergerak tajam setiap kali ekspektasi pasar tidak sejalan dengan arah sinyal yang diberikan The Fed.”

Risiko Geopolitik Dongkrak Permintaan Emas Safe Haven

Risiko geopolitik semakin meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset pelindung nilai atau safe haven. Situasi global saat ini semakin menegaskan peran emas dalam melindungi kekayaan. Pekan ini, NATO memperingatkan Rusia bahwa mereka siap menggunakan "segala cara yang diperlukan" untuk membela diri, sementara Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Ukraina memiliki peluang untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai. Ketegangan seperti ini, ditambah dengan ketidakstabilan global yang lebih luas, seringkali membuat investor beralih ke emas karena nilainya yang cenderung stabil selama krisis dan tidak terlalu bergantung pada risiko kredit pemerintah.

"Pasar sering kali melihat guncangan geopolitik sebagai indikasi harga emas yang akan terus naik, namun sejarah menunjukkan bahwa lonjakan tajam sering diikuti oleh koreksi ketika ketegangan mereda," kata Barrett. "Permintaan akan emas sebagai aset safe haven memang kuat, namun bisa sangat fluktuatif, seperti yang terlihat pada 2022 ketika harga emas melonjak akibat konflik Ukraina, namun segera turun kembali."

Proyeksi: Harga Tinggi, Volatilitas Meningkat

Analis memperkirakan harga emas berpeluang bertahan di atas level US$3.750 dalam waktu dekat, dengan potensi menghadapi area resistansi di kisaran US$3.900. Kenaikan juga terlihat pada logam mulia lainnya, di mana perak menguat 0,5% ke US$44,23 per ons, platinum naik ke US$1.483,53, dan paladium mencapai US$1.225,46.

"Emas tetap berada dalam posisi yang menguntungkan dengan suku bunga rendah, ketegangan geopolitik, dan kehati-hatian investor terhadap saham," jelas Barrett. "Namun, kombinasi faktor-faktor ini juga yang membuat pasar semakin tidak dapat diprediksi. Saat ini, yang lebih penting adalah disiplin dalam mengelola risiko, bukan sekadar mengejar rekor kenaikan harga.”


Disclaimer: Artikel ini mencerminkan pengamatan EBC Financial Group (SVG) LLC dan hanya untuk referensi. Ini bukan nasihat keuangan atau investasi. Perdagangan Contracts for Difference (CFD) dan valuta asing (FX) membawa risiko kerugian signifikan, yang dapat melebihi investasi awal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, pertimbangkan kondisi keuangan, tujuan investasi, keahlian, dan toleransi risiko Anda, serta konsultasikan dengan penasihat keuangan independen jika perlu. EBC Financial Group dan entitas globalnya tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan informasi ini.

###

Tentang EBC Financial Group

Didirikan di London, EBC Financial Group (EBC) adalah merek global yang dikenal berkat keahliannya di bidang financial brokerage dan asset management. Melalui entitas teregulasi yang beroperasi di berbagai yurisdiksi keuangan utama—termasuk Inggris, Australia, Kepulauan Cayman, Mauritius, dan lainnya—EBC memberikan akses bagi investor ritel, profesional, hingga institusi ke pasar global serta peluang perdagangan, mulai dari mata uang, komoditas, CFD, dan instrumen lainnya.

Dipercaya oleh investor di lebih dari 100 negara dan meraih berbagai penghargaan global, termasuk pengakuan berturut-turut dari World Finance, EBC dikenal luas sebagai salah satu broker terbaik dunia dengan gelar seperti Best Trading Platform dan Most Trusted Broker. Dengan posisi regulasi yang kuat serta komitmen pada transparansi, EBC

konsisten masuk jajaran broker papan atas—diandalkan karena mampu menghadirkan solusi perdagangan yang aman, inovatif, dan berfokus pada klien di pasar internasional yang kompetitif.

Anak perusahaan EBC memiliki lisensi dan teregulasi sesuai yurisdiksi masing-masing. EBC Financial Group (UK) Limited diawasi oleh Financial Conduct Authority (FCA) Inggris; EBC Financial Group (Cayman) Limited diawasi oleh Cayman Islands Monetary Authority (CIMA); EBC Financial Group (Australia) Pty Ltd dan EBC Asset Management Pty Ltd diawasi oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC); sedangkan EBC Financial (MU) Ltd berizin dan diawasi oleh Financial Services Commission Mauritius (FSC).

EBC didukung oleh tim veteran industri dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di institusi keuangan besar, yang telah melalui berbagai siklus ekonomi mulai dari Plaza Accord dan krisis franc Swiss 2015 hingga gejolak pasar akibat pandemi COVID-19. Kami menumbuhkan budaya yang menjunjung tinggi integritas, rasa hormat, dan keamanan aset klien, memastikan setiap hubungan dengan investor ditangani dengan keseriusan penuh.

EBC juga bangga menjadi mitra resmi foreign exchange FC Barcelona serta terus mendorong kemitraan yang berdampak untuk memberdayakan komunitas—antara lain melalui inisiatif United to Beat Malaria bersama UN Foundation, kerja sama dengan Departemen Ekonomi Universitas Oxford, serta kolaborasi beragam mitra untuk mendukung inisiatif di bidang kesehatan global, ekonomi, pendidikan, dan keberlanjutan.

https://www.ebc.com/

Michelle Siow
EBC Financial Group (SVG) LLC
mkt.cn@ebc.com
Visit us on social media:
LinkedIn
Instagram
Facebook
YouTube
X
Other

Legal Disclaimer:

EIN Presswire provides this news content "as is" without warranty of any kind. We do not accept any responsibility or liability for the accuracy, content, images, videos, licenses, completeness, legality, or reliability of the information contained in this article. If you have any complaints or copyright issues related to this article, kindly contact the author above.

Share us

on your social networks:
AGPs

Get the latest news on this topic.

SIGN UP FOR FREE TODAY

No Thanks

By signing to this email alert, you
agree to our Terms & Conditions